Capeung Baroh merupakan nama sebuah Gampong yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung yang berada di gampong yang mempunyai wilayah tertentu, dipimpin oleh keuchik serta berhak menyelenggarakan urusan rumah tangganya sendiri.
Gampong Capeung Baroh pada awalya adalah satu komunitas masyarakat dibawah pimpinan satu keuchik, kemudian seiring dengan berjalannya waktu gampong tersebut di mekarkan menjadi dua gampong yang dipimpin oleh dua keucik juga.
Disebelah selatan gampong Capeung sekarang ada sebuah tempat yang bernama Seunonng Ura yang diapit oleh dua buah bukit yang letaknya terppahang (Teupheng) seperti kaki dan paha manusia yang diatasnya ada sumber mata air. Air yang mengalir padabukit teupheng itu dapat dialiri bbeberapa petak sawah yang dibawah bukit.bukit dalam bahasa aceh yaitu Cot, sehingga nama bukit teupheng dalam bahasa aceh yaitu Cot Teupheng
Pada zaman dahulu sekitar cot teupheng terbentuklah sebuah desa yang di desa tersebut banyak sekali batang thai (tei) atau disebut juga bak theiatau Cot Teuphengg ujonng bak thei. Kemudian nama tersebut berubah sebutan mnjadi Pheng Ujong bakteu. Setelah puluhan tahun lamanya peng ujong baktei berubah nama lagi menjadi Capeung Bak tei
Awal penjajahan belanda Desa capeung ujong Bak tei diserang oleh wabah penyakit Taut (taet) yang terkenal dengan sebutan Taet lja broek. Banyak sekali orangg yanng meninggal termasuk 17 gadisyang meninggal saat ittu yang dikkarenakan tidak ada obat pada masa tersebut. Sehinngga orang-orang yang selamat dari wabah penyakit tersebut lari dan pindah ke desa lain yaitu desa Data Gaseu dan juga pindah ke Cot Lam gle (sekarang Lampakuk)
Meunasah capeung dayah pada zaman dahulu merupakan dayah tempat pengajian dengan pimpinan Abul am Kling banyak masyarakat yang pindah disekitar dayah teersebut guna untuk mempermudah berkumpul berdo\\\'a tulak bala. Setelah penyakit taet hilang masyarakat yang dulu lari pindah ke desa lainn kembali pulang ke desa Capeung ujong bak tel, dan bertempat tinnggal di sekitar daayah. Dengan demikian banyakyan masyarakat yang tinnggal disekitar dayah maka terbentuklah sebuah desa yang diberi nama Capeung Dayah.
Setelah berlalu pada masa penjahan belanda kesehatan penduduknya makin bertambah sehingga desa capeung dayah dibagi menjadi dua yaitu Ujong dayah yang diberi nama Capeung Dayah dan Ujong Baroh yang diberi nama Capeung Baroh.
Pemerintahan desa pada saat itu oleh belanda desa Capeung Dayah dan Desa Capeung baroh behak diangkat seorang wakil Raja yaitu Waki husen yang sebutannya Cik Waki. Setelah penjajahan berakhir indonesia sudah merdeka barulah di stiap gampong terbentuknya keuchik di semua desa termasuk desa Capeung baroh